Universitas Muhammadiyah Jakarta menandatangi nota kesepahaman dengan dua perguruan tinggi yakni Universitas Kristen Indonesia dan Universitas Jawaharlal Nehru. Penandatanganan tersebut merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam Konferensi Asia Pasifik ke-2 bertajuk Sustainable Development in Indo-Pacific (Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia Pasifik) yang diselenggarakan oleh FISIP UKI. Agenda ini digelar di Graha William Soeryadjaya Gedung FKK UKI, pada Selasa (30/8/2022) secara daring dengan menghadirkan narasumber dari 4 (negara) yakni India, Indonesia, Malaysia, dan Philipina.
Lingkup kerja sama yang disepakati baik antara UMJ dengan UKI maupun antara UMJ dengan UJN, meliputi peningkatan sumber daya manusia, pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat, pengembangan, penelitian, penerbitan dan publikasi ilmiah, serta pertukaran mahasiswa. Nota kesepahaman ditandatangani oleh Dr. Evi Satispi., M.Si. (Dekan FISIP UMJ) mewakili UMJ dan Dr. Dhaniswara K. Harono., SH. MH. MBA. (Rektro UKI) serta disaksikan oleh Dr. Gautam Kumar Jha. (Asosiasi Profesor Universitas Jawaharlal Nehru) Cecep Effendi, MPhil. PhD. (Asosiasi Profesor UMJ) dan Angel Damayanti (Pusat Studi Keamanan dan urusan luar negeri).
Dr. Dhaniswara K. Harono., SH. MH. MBA., selaku Rektor UKI mengatakan, bahwa MoU ini sebagai bentuk mempererat hubungan dengan UMJ agar bermanfaat khususnya dalam menjalankan tri dharma perguruan tinggi. “Kerja sama ini sangat penting bagi kita tentunya, mengingat di era disrupsi ini sangat sulit bagi kita untuk menjalankan kegiatan sendiri-sendiri tanpa adanya kerjasama antar perguruan tinggi, maka dari itu kita harus perkuat kerjasama ini untuk dapat meningkatkan mutu dari masing-masing Universitas yang akhirnya dapat bersaing secara global,” tutur Dhaniswara.
Lebih lanjut, Dhaniswara berharap kerja sama ini dapat berlanjut tidak hanya antar FISIPOL namun dapat ke fakultas-fakultas lain agar kerja sama yang dilakukan dapat lebih masif,” tutup Dhaniswara.
Hal serupa disampaikan oleh Dr. Gautam Kumar Jha., selaku Asosiasi Profesor Jawaharlal Nehru University. Gautam menyampaikan harapannya bahwa ke depan akan ada pertukaran pelajar antar universitas, “kita menyadari pentingnya pertukuran mahasiswa, agar setiap mahasiswa dapat belajar budaya antar sesama” jelasnya
Implementasi MoU tersebut akan dimulai dengan penelitian bersama antar universitas, agar kerjasamanya dapat meluas bila ada isu strategis untuk di teliti lebih jauh. (HF/KSU)